Selasa, 31 Maret 2009

semuanya baik-baik saja

aku terlalu lelah untuk memikirkan ide merumuskan kata lalu menuliskannya diatas penampakan kertas putih ini. rasanya ide begitu banyak tetapi tak bisa terpikirkan secara lebih mendalam walau hanya satu. hari ini terlalu banyak kerjaan, banyak kemarahan, banyak waktu percuma, banyak jalan dan satu hal yang membuatku bahagia dalam kondisi demikian itu adalah bahwa hari ini juga aku banyak syukur.

banyak hal baik yang sebelum itu terjadi aku pikir sebaliknya. sekali lagi bukan pesimis tapi realistis. dasar pikiran realistis itu tentu dibangun dari pengalaman masa lalu yang sama atau setidaknya berkaitan dengan aktivitas di masa kini (yang telah berlalu saat matahari masih bersinar tadi). tapi syukurlah, semua hal berjalan baik. tak seburuk yang terpikirkan. semuanya berjalan apa adanya. sebisanya.

yang kulakukan hanyalah berusaha membuat situasinya menjadi menyenangkan, tidak hanya untuk jiwa ini tapi juga di jiwa orang-orang yang terkait hari ini. meski mungkin didepan mereka (juga seperti yang kurasakan) diri ini seperti direndahkan. tapi hati kecil berkata tidak! kita tidak kalah, tapi menang! kita berhasil memenangkan jiwa-jiwa yang sedang tak ramah itu dengan membuat mereka senang melihat kita diremehkan.

mengalah untuk menang. tentu menyenangkan jika hari-hari selalu dimenangkan, bukan hanya dengan kemenangan fisik tetapi lebih penting kemenangan batin dalam kebenaran yang di ridhaiNya.

maaf, mataku sudah seperti lampu lima watt, atau mungkin kurang. aku harus kompromi pada kesehatan yang telah membuatku mampu menjalani hari-hari yang warna warni. aku harus pergi tidur.

oh ya, kuharap dia yang kurindukan menyapaku di mimpi nanti, sehingga tak hanya di siang hari, tetapi juga saat bangun esok, aku ingin berucap: malam, kau juga menyenangkan!

ltf
31/03/09

Sabtu, 28 Maret 2009

Tak ada selamanya

Entah apa yang terjadi padaku

Kemana semangat itu menjauh pergi.

Saat kubutuh, saat lelah kian mendera

Ditimpali asa yang melambai, jauh.


Rasanya, aku pernah disini sebelumnya.

Bersama harapan yang tersenyum ramah

Mengiringi separo jalan yang indah, lalu nestapa.


Dan di lain waktu ia kembali.

Tanpa gurat duka.Juga rasa bersalah.

Tak ada yang tersisa selain kelemah-lembutan.

Yang menusuk, hingga ke hati yang telah beku.


Lalu aku pun bersemangat lagi.

Seperti bunga mekar di hari yang pagi.

Berganti kumbang menatap mangap.

Layaknya pejabat menerima suap.


Maafkan.

Jika suatu saat aku tak selalu bergairah.

Sebab mungkin telah terbiasa dan maklum.

Bahwa disini, tak ada yang abadi.


ltf

29/03/09

Jumat, 27 Maret 2009

Hening

hari beranjak sore
lelah merayap di sekujur tubuh
berteman sunyi yang menjalar
demikian perlahan...

ltf
27/03/09